Profil Desa Karangnangka

Ketahui informasi secara rinci Desa Karangnangka mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Karangnangka

Tentang Kami

Profil Desa Karangnangka, Pagentan, Banjarnegara. Kenali potensi pertanian salak dan kopi di dataran tinggi yang subur, perannya sebagai wilayah penyangga Waduk Mrica, serta geliat sosial ekonomi masyarakatnya yang dinamis di kaki pegunungan Dieng.

  • Sentra Pertanian Unggulan

    Desa Karangnangka merupakan lumbung komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi, terutama salak dan kopi, yang didukung oleh kondisi geografis dan agroklimat yang ideal.

  • Lokasi Geografis Strategis

    Terletak di jalur vital Kecamatan Pagentan, desa ini memiliki peran penting sebagai kawasan penyangga bagi Waduk Mrica dan berada di koridor pengembangan wilayah dataran tinggi Dieng.

  • Masyarakat Adaptif dan Berbudaya

    Komunitas Desa Karangnangka aktif dalam menjaga tradisi lokal sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terlihat dari kegiatan sosial dan upaya peningkatan kapasitas ekonomi melalui UMKM.

Pasang Disini

Desa Karangnangka, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menampilkan profil sebagai desa agraris yang dinamis dan penuh potensi. Berada di kawasan dataran tinggi yang subur, desa ini tidak hanya menjadi penopang kehidupan bagi ribuan warganya, tetapi juga memegang peranan penting dalam konstelasi ekonomi dan lingkungan di wilayah selatan kompleks pegunungan Dieng. Dengan komoditas unggulan seperti salak dan kopi, Karangnangka terus bergerak maju, menyeimbangkan antara tradisi pertanian yang telah mengakar dengan tuntutan pembangunan modern yang berkelanjutan.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara administratif, Desa Karangnangka merupakan satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Pagentan. Letaknya yang berada di jalur penghubung antar desa menjadikannya cukup strategis dalam mobilitas penduduk dan barang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, luas wilayah Desa Karangnangka tercatat sekitar 2,53 kilometer persegi atau 253 hektar. Wilayahnya didominasi oleh topografi perbukitan dengan lahan yang dimanfaatkan secara produktif untuk pertanian dan perkebunan.

Desa ini memiliki batas-batas wilayah yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, Karangnangka berbatasan dengan Desa Sokaraja. Di sebelah timur, wilayahnya bersinggungan dengan Desa Pagentan. Sementara itu, di sebelah selatan dan barat, desa ini berbatasan dengan entitas wilayah lain yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi di kecamatan tersebut. Keberadaannya juga tidak jauh dari aliran Kali Tulis, salah satu sungai yang berkontribusi pada sistem hidrologi menuju Waduk Panglima Besar Soedirman atau yang lebih dikenal sebagai Waduk Mrica.

Dari sisi kependudukan, data sektoral menunjukkan jumlah penduduk Desa Karangnangka ialah sebanyak 1.957 jiwa. Dengan luas wilayah 2,53 km², maka kepadatan penduduk desa ini mencapai sekitar 774 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah desa agraris, di mana lahan untuk pemukiman dan pertanian masih seimbang. Komposisi penduduk yang sebagian besar berada di usia produktif menjadi modal sosial yang krusial bagi penggerak roda perekonomian desa.

Pemerintahan dan Struktur Sosial

Roda pemerintahan di Desa Karangnangka berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Struktur ini bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, perencanaan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat. Kantor Desa Karangnangka menjadi pusat pelayanan publik dan koordinasi berbagai program pembangunan yang berasal dari pemerintah kabupaten maupun inisiatif lokal. Informasi dari berbagai sumber menunjukkan adanya upaya aktif dari pemerintah desa untuk meningkatkan transparansi dan pelayanan, termasuk melalui pemanfaatan sistem informasi desa.

Kehidupan sosial masyarakatnya sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang merupakan ciri khas masyarakat perdesaan di Jawa Tengah. Berbagai kegiatan komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga perayaan hari besar keagamaan dan nasional, menjadi perekat hubungan antarwarga. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani, karang taruna dan tim penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) aktif menjalankan program-program yang mendukung peningkatan kualitas hidup di berbagai bidang.

Potensi Ekonomi: Jantung Pertanian di Kaki Dieng

Sektor ekonomi Desa Karangnangka bertumpu kuat pada bidang pertanian dan perkebunan. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan wilayah ini sebagai salah satu sentra penghasil komoditas pertanian unggulan di Banjarnegara.

Komoditas utama yang menjadi ikon dan sumber pendapatan mayoritas petani yaitu salak. Salak dari wilayah Pagentan, termasuk Karangnangka, dikenal memiliki kualitas yang baik dengan rasa manis dan tekstur renyah. Hampir di setiap pekarangan dan kebun milik warga, tanaman salak tumbuh subur, membentuk lanskap hijau yang produktif. Selain untuk konsumsi lokal, salak dari desa ini dipasarkan ke berbagai kota di sekitarnya, menjadi rantai pasok penting bagi pedagang buah di tingkat regional.

Selain salak, kopi juga menjadi komoditas yang kian dikembangkan secara serius oleh masyarakat. Kopi jenis robusta tumbuh optimal di ketinggian wilayah Pagentan. Para petani kopi di Karangnangka mulai bergerak dari sekadar menanam menjadi pengolah biji kopi. Upaya peningkatan nilai tambah ini dilakukan melalui proses pascapanen yang lebih baik, seperti pengeringan dan sangrai (roasting), hingga menghasilkan bubuk kopi siap seduh yang memiliki cita rasa khas. Pengembangan UMKM berbasis kopi ini membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat citra desa sebagai penghasil kopi berkualitas.

"Potensi pertanian di sini sangat besar, terutama salak dan kopi. Kami terus mendorong para petani untuk tidak hanya menjual hasil panen mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk turunan. Ini penting untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan membuka lapangan kerja baru di desa," ungkap seorang aparat desa setempat, merangkum arah pengembangan ekonomi wilayah tersebut.

Di luar dua komoditas utama tersebut, sektor pertanian juga didukung oleh tanaman buah lain seperti duku, durian, dan manggis, serta tanaman palawija. Sektor peternakan juga turut menyumbang pendapatan warga, dengan ternak dominan berupa kambing, sapi, dan ayam yang dipelihara dalam skala rumah tangga.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Pembangunan infrastruktur di Desa Karangnangka terus menunjukkan kemajuan. Akses jalan utama yang menghubungkan Karangnangka dengan pusat kecamatan dan desa-desa lain sudah beraspal dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, meskipun di beberapa titik cabang jalan desa masih memerlukan perbaikan. Ketersediaan jalan yang memadai merupakan faktor vital untuk kelancaran distribusi hasil bumi dari desa ke pasar.

Jaringan listrik dari PLN telah menjangkau seluruh wilayah desa, mendukung aktivitas ekonomi dan rumah tangga. Begitu pula dengan akses komunikasi, di mana sinyal telepon seluler dari berbagai operator utama sudah cukup stabil, memungkinkan warga terhubung dengan dunia luar melalui internet.

Di bidang pendidikan, terdapat fasilitas sekolah dasar (SD) yang melayani kebutuhan pendidikan dasar bagi anak-anak di desa. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMA, para siswa mengakses sekolah yang berada di pusat kecamatan atau wilayah terdekat. Sementara itu, layanan kesehatan dasar didukung oleh keberadaan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang aktif memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, serta Puskesmas Pembantu atau bidan desa yang siaga melayani kebutuhan medis dasar warga.

Tantangan dan Arah Pembangunan

Sebagai desa yang mengandalkan sektor pertanian, Desa Karangnangka menghadapi sejumlah tantangan klasik. Fluktuasi harga komoditas di pasaran sering kali menjadi kendala bagi stabilitas pendapatan petani. Ketika panen raya tiba, harga salak cenderung turun drastis. Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting lainnya, di mana minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian perlu terus didorong melalui inovasi dan modernisasi.

Tantangan lain berkaitan dengan kondisi geografisnya. Wilayah perbukitan di Pagentan memiliki tingkat kerawanan bencana alam, seperti tanah longsor, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu, mitigasi bencana melalui edukasi masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan menjadi prioritas.

Ke depan, arah pembangunan Desa Karangnangka diproyeksikan akan berfokus pada beberapa hal. Pertama, penguatan sektor pertanian melalui hilirisasi produk. Pengembangan UMKM yang mengolah salak menjadi keripik, dodol, atau manisan, serta pengemasan kopi yang lebih profesional, akan terus didorong. Kedua, potensi pengembangan agrowisata berbasis kebun salak dan kopi mulai dilirik sebagai alternatif sumber pendapatan baru. Pengunjung dapat merasakan pengalaman memetik buah langsung dari pohonnya atau belajar proses pengolahan kopi dari hulu ke hilir.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat yang tangguh, dan kekayaan alam yang melimpah, Desa Karangnangka memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungannya.